Selasa, 20 Oktober 2009

Kurindukan ala sindhunata

Kurindukan ala sindhunata

Yang ku baca dari tulisan sindhunata sore tadi perihal kerinduan, menurutnya seluruh manusia mempunyai kerinduan dalam diri manusia sendiri. Tidak pandang bulu, baik manusia itu dalam keadaan jatuh cinta, dalam keadaan miskin, entah dia seorang suci atau pendosa, kerinduan selalu menyala terang di dalam dirinya sendiri dan tak pernah padam.

Kerinduan adalah keinginan untuk menghampiri kebahagiaan dan kedamaian jiwa manusia, maka sesungguhnya kerinduan ingin menggapai cinta tuhan yang abadi. Menurut sebagian para pemikir, kerinduan boleh jadi di dapat dimana saja dan kapan saja. Bagi nasionalisme kerinduan tuhan yang kita cari selama ini adalah sebuah negeri yang menanamkan jiwa kebahagiaan dan kedamaian. Seperti hal nya kerinduan terhadap negeri kita yang sedang dirudung krisis berkepanjangan. Namun bagi segenap kerinduan warga negeri ini adalah keinginan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sebuah cita-cita yang ditanamkan oleh bapak pendiri bangsa ini. boleh jadi dalam cita-cita itu ada segenap keyakinan kebahagiaan seperti hal nya kau berharap tergadap tuhan itu sendiri.

Tuhan adalah tanah air bagi setiap manusia, dia lah kerinduan yang tertanam di lubuk hati yang terdalam. Maka oleh sebab itu kerinduan terhadap cinta sejati, memang tidak pandang bulu, tuhan tidak hanya monopoli bagi kaum sholeh saja, tetapi atheis, pendosa dan juga beragama berhak mencicipi tuhan itu. Mungkin sekarang bagaimana mencari tuhan yang bisa membawa kepada kerinduan yang hakiki, banya manusia menemukan tuhan dalam ruang yang lebih dekat untuk bertemu meski pahit dirasaannya. Padahal menurut agustinus, “carilah apa yang kau cari, tapi tidak di tempat dimana kau mencarinya”.

Menurutnya, jika tuhan boleh di cari dimana saja kau mencarinya. Bagaimana kalau mencari tuhan lewat arena permaianan bola dunia di jerman saat ini. boleh jadi dengan sepakbola dimana manusia akan dibawa pada perdamaian abadi dan kebahagiaan, saat seluruh manusia berada dalam kebinasaan dan kehinaan. Saat manusia telah muak dengan kondisi kemiskinan dan peperangan yang terjadi saat ini. seolah permainan bola antar Negara membawa kita ke alam keabadian, dia memberi ritme kebahagiaan. Dia telah memberi petunjuk dan membimbing seluruh umat manusia ke alam tanpa batas, ke bahagia tanpa kendali, karena di dalamnya kita menemukan cinta hakiki tanpa kendali.

Memang tidak mudah membuktikan sepakbola bisa menjawab dan membimbing manusia yang tidak pernah di jawab oleh agama, yang semestinya menjawabnya. Memang sulit membuktikan perkiraan bahwa bola bisa memberikan sesuatu yang agama tidak mampu memberinya. Mungkin kita akan menemukan itu semua saat kita melihat dengan falsafah bola argentina dengan maradonannya.

Maradona buat kelas bawah argentina sosok pemberontak yang telah menyimbolkan anti kemapanan, sebab apa…maradona sosok urakan tapi bisa membuat kelompok kelas menjadi bertenaga. Pada piala dunia 2006 maradona diundang panitia untuk duduk di tribun kehormatan bersama pele dan vrekhour banker dari jerman. Tetapi maradona berniat lain, ia tidak ingin permainan sepak bola di jadikan alat politisasi internasional. Tindakan seperti itu bagi sebagian masyarakat argentina lain, maradona sosok manusia idiot. Tetapi tidak bagi warga miskin argentina lainnya. Menurutnya paus adalah Negara jermannya, tetapi tuhan nya adalah maradona. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, bahwa dimana pun juga engkau ada tuhan boleh di cari, bisa jadi maradona bagi warga argentina adalah tuhan yang bisa memberikan kekuatan dan kebahagiaan.

Padahal sebelumnya sosok maradona manusia yang kerap kali melakukan keonaran dan bermasalah, saat jayanya dia pernah menghamili wanita, pernah terjangkit narkoba dan masalah lainnya. Tetapi saat dia berangkat dari argentina menuju jerman dengan memakai baju kebangsaan klubnya, maradona bertasbih di tengah hiruk pikuk penonton lainnya, dan maradona tenggelam menuai kebahagian di dalamnya. Sebelum bermain klub argentina mendapatkan semangat dari dirinya, ayala misalnya mengatakan, saat di sapa oleh maradona dirinya bertekad untuk bermain indah dan memenangkan seluruh pertandingan demi persatuan dan harga diri sebuah bangsa,

Memang tuhan bisa dicari dimana saja dan kapan saja, tetapi ingat jangan kau mencari tuhan di ruang yang kau cari. Sebab ruang itu akan melahirkan aneka warna yang berbeda dar sebelumnya. Boleh jadi tuhan bagi warga argentina adalah keheningan yang mendatangkan kebahagiaan. Beberapa kali klubnya membawa seluruh masyarakat ke arah yang diharapkan. Kini kita menyakini bahwa seluruh manusia mempunyai kerinduan yang terdalam dalam diri setiap manusia, kerinduan itu adalah kehausan akan kebahagiaan dan kedamaian, kehausan itu merengguk cinta tuhan yang tiada hilang.

Tuhan bukan hanya milik segelintir orang, tuhan milik kita semua yang bisa mencari di tempat kamu berdiri, termasuk tuhan yang kau temukan dalam dirimu sendiri. Karena saat ini, saat terjadi perhelatan akbar sepakbola dunia di jerman, masyarakat argentina menemukan tuhan dalam diri maradona, karena dirinya mampu membawa pada kehausan untuk memperoleh kebahagiaan.

Feri wahyudin, bandung 2006

Atas nama sindhunata.