Selasa, 06 Mei 2008
Nada Sela
dengar kan nada itu terus mengeluarkan bunyi...,
bunyi nya nyaring....,
tertawalah...,
berteriak sekeras nada mu
nada hidup...,
PERSELINGKUHAN EDISI 2
Namun ini adalah hidup nak, ibu tidak setuju kau lakukan semunya atas cinta misterius. Ingat nak, hidup sepertinya dua belah mata uang, “ada sisi misterius ada bisa terjawab bahkan ada tak bisa di jawab” tak lama kemudian percakapan kami berdua terhenti, seketika aku melihat selendang hitam membasah oleh tetesan air matanya, mata sebelah kanan membengkak. Ku katakan “Ibu kau tidak harus bersedih,” ungkapan ku tak dihiraukan. Aku katakan sekali lagi, “jangan lah ibu selalu di hantui rasa bersalah dan dihantui kematian”. Ungkap ku. Ibu kemudian membalikan selendang basah, tak difungkiri lagi di mata ibu aku termasuk wanita yang tak bisa menjaga keperawanan.
Beberapa hari dalam palirian dari apartemen ku, ku akui aku bertemu dengan banyak sahabat termasuk ibu ku sendiri, meski beberapa hari aku sangat menghargai cara pandang ibu terhadap aku. Meski Aku tak begitu memperdulikan apa yang diraskaan ibu dan bapak tiriku. Rasanya lama-lama bersama ibu ku tak bebas berbuat, cara pandang dan pendidikan membuat aku ingin kembali ke masa jaya ku, dalam masa lalu teman ku selalu menghibur, aku tak mengenall kesedihan, bagi kami mereka adalah ”sahabat” mereka ada saat kami butuh, namun tidak dengan cara ibu memperlakukan ku. Aku merasa sebagai anak tidak berbakti terhadap kedua orang tua, aku tak juga mempedulikan nya, karena dari sejak awal kelahiran aku tak ingin terlahir. Pelarian ku di dekapan laki-laki hidung belang di kota besar, menjadi salah satu pencarian ku untuk menjawab”mengapa aku terlahir”. “sebenarnya ku sudah tidak perawan, dan aku serahkan semuanya kepada seseorang yang aku cintai”, aku katakan kepada ibu ku secara gamblang, kecewa marah lalu aku di usir kembali, aku kini kembali ke kamar pribadi di apartemen.
Aku kembali balik ke apartemen, rupanya kedatangan ku diketahui ujon, selang bebepa menit ujon sudah berada di depan pintu, untuk merayu ku ujon membawa makanan yang biasa di berikan ke binatang kucing kesayangan. Sejak sastu minggu lalu, Lift apartemen menuju kamar pribadi tidak bisa dipakai, nampak terlihat pucat di wajah ujon, saat terlihat dia berdiri di depan pintu kamar di lantai 11. kau nampak terlihat lelah, “kenapa dan Apa yang membuat kamu harus pucat, tanya ku.., sambil meratap wajah ujon.
Kilihat berulang kali , ku tatap sambil mengambil jarak bersama nya, memang terlihat begitu pucat, hatinya hening tak keluar sepatah katapun dari mulut ujon si gembrot, langsung dirinya melempar handuk di tumpukan buku dan helaian kertas kuliah ku. Di pinggir rumpukan rak perpustakaan, Catatan mata pelajaran matematika-fisika juga agama terlihat tidak tersusun rapi saat cahaya lampu warna malam ku nyalakan. Hening sejenak namun amarah kembali memuncak , namun kini tidak dengan tarian tubuh bersama ujon.
“dia mati, dia mati, dia mati”, di wajah nya terlihat bayak luka tusukan bekas senjata tajam. Aku melihat nya langsung saat malam tadi, ujon melentangkan tubuh dengan cara membujurkan sebagian badan nya ke luar kamar ku. Ruangan terlihat semakin sempit saat si gembrot terlentang, aku menunggu dia, tapi tak juga terdengar amarah nafsu nya. “Kenapa apa yang kau rasakan saat ini”, kepada ujon, aku berusaha menenangkan bening hati ujon, sambil membelai tarian baletku ku peragakan untuk menghibur nya, malam itu terasa semakin hening kembali ujon berada dalam dekapan indah mimpiku, dia terbawa bayang aroma tubuh ku. Ujon menarik napas sambil menggulingkan sebagian badan nya.
Seketika keluar kata’ dia mati, dia mati…, laila teman perempuan ujon diketahui meninggal dunia tengah malam dengan luka tusukan di kamar hotel nomor 403, dari tebasan luka nya diketahui bekas pisau godang yang biasa dipakai pedagang kaki sapi dipasar sukabaru bandung. Untuk mengetahui siapa laki-laki yang tega membunuh laila, masih dalam tanda tanya besar benak ujon. Dikamar hotel tersebut rupanya Mayat Laila tak berdiam lama, selang beberapa menit di serbu lalat-lalat hitam yang bikin kamar jadi bau. Pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut langsung membawa jenajah laula ke kamar mayat rumah sakit terdekar. Bahkan kasus kematian tidak wajar teman dekat ujon masih dalam berkas pihak kepolisian, Dalam duka Ujon seakan-akan erada dalam bayang-bayang tanpa kandas, dia menari dalam hening mendalam.
Diberanda rumah apartemen tempat tinggal mu, pagi itu terlihat cahaya matahari semakin memancar, goresan hitam di bagian dinding matahari semakin terlihat jelas. Rupanya pagi ini, matahari sedang berada dalam keutuhan dirinya, sebagai pelipur lara. Ia seolah-olah akan membawa khabar baik. Namun di beranda halaman apartemen, sampah berserakah, tumpukan sampah sudah dibiarkan sejak kepergian aku “indri”. Sejak indri datang penghuni suasana mulai berubah, warga di setiap lantai tak ku semuanya kenal. Dari sejak peristiwa perselingkuhan ku bersama laki-laki, kini aku menjadi perbincangan mereka. Setiap pagi mereka selalu menatapku gerakan badan dan langkahku, di balik bilik kamar terpancar rasa kekesalan.
Ditengah pertajanan menuju kawasan rumah susun, jadilah dayang bertemu unto, seorang laki-laki paruh baya. sejak kaki kiri nya patah sehari-hari unto melewati hidup dengan ala kadarnya. ingin sekali berbuat perubahan hidup untuk keluarganya, namun tak banyak yang bisa dilakukan. bagi unto perubahan hidup mimpi nya yang belum kesampaian. unto mempunyai kebiasaan sama dengan warga di kampung nya, lewat jendela unto sering memperhatikan tingkah laku dan aduhai nya tubuh indri..tak terkendali unto mengungkapkan keluh kesah nya saat bertemu indri kepada dayang. "dayang aku sering diajak menari indri di padang rumput halaman nya". ungkapan nya tak terdengar nyata,
Kedua nya merasa tidak berdosa saat mengguliat pagi hari di kamar nomor 205 di hotel megah news york, tetapi kemudian sebut saja namanya laki selingkuhan tersebut adalah samosir yang terlahir dari keluarga terpandang di pulau sumatra, kerap kali mempermainkan hukum, dirinya telah membunuh sedikitnya 6 orang, 3 diantara korban di ketahui berjenis kelamin perempuan, boleh jadi mereka telah menjadi korban pembunuhan setelah dilakukan pemerkosaan terhadap perempuan tersebut. Mengetahui perilaku bejat itu, kelompok manusia marginal sistem mencoba untuk memasukan samosir ke penjara dengan berbagai barang bukti, tetapi dikatahui keluarga kuat dengan di bantu sejumlah uang yang melebihi kapasitasnya membuat samosir tak lama kemudian terlihat sudah menghirup udara segar di kota besar di indoensia.
Feri wahyudin
anak manusia
Perselingkuhan
Aku dilahirkan pada jum at keliwon bulan ketujuh, setelah tuhan ku meniupkan ruh nya saat sperma bapak bertemu kehangatan tubuh ibuku, dalam kandungan aku tak banyak bertanya-tanya, karena jika aku banyak bicara tidak bisa merasakan kehangatan cinta seorang lelaki. Kini bagiku hidup adalah menari, pelajaran ku didapat saat aku masih berada dalam kandungan ibuku, terasakan sperma sering menari sambil berjingkrak jingkrak ditebing-tebing alam sadarku. Layaknya seorang penari, aku sering melengkungkan dan menggerakkan keindahan tubuh di atas hamparan tikar sekaligus di atas pusar seorang laki-laki. Aku tak ingin mendapatkan bayaran sepeserpun, karena aku adalah seorang penari, bagiku menikmati tarian dalam hidup bagian dari cara aku menikmatinya.
Dikampung halamanku aku tumbuh bersama teman-teman ku, sejak kecil aku mempunyai kebiasaan memainkan tarian balet, spintrong, juga makan makanan enak. Setiap pagi dating ibu ku sering membawakanku daun wortol, singkong dan buah-buahan sebagai santapan saat menjelang malam. Namun aku terasa mempunyai kebiasaan buruk, sering mengigau tengah malam, omongan nya tidak jelas. Saat bangun dalam tidur lelap ku, sering aku terbangun seketika dan menjerik sekeras yang aku mau.