Kamis, 05 Juni 2008

CARA PANDANG

CARA PANDANG....,


Tebarkan rasa haru di saat berdiri kukuh...,

tanggapan atas komentar teman lama saat memahami diri nya disebut "aku hanya lah kata". dan boleh jadi "aku adalah kalimat" menoleh ke belakang tentang artikulasi nya , dominasi gagasan ide sering dipengaruhi atas kesenangan sesaat. ditebarkan di halaman dan rak buku di kamar pribadiku membukakan kaca mata lain untuk melakukan upaya penafsiran.

diri bagian dari realitas untuk di tafsir, jika kemudian diantara kita memahami juga bersemangat mengartikan diri sebagai kata, tak menjadi masalah. hal itu bagian dari cara kita semua, untuk membukakan jalan pulang ke hariban.

menoleh ke belakang, derida mengintruksi kan tentang ada nya dengan cara berfikir, kerja dan olah pikir setiap hari dilakukan bagian dari upaya nya untuk memaknakan agar kemudian kita semua tidak terjerembab dalam dogma skeptik dan tak punya nama.

derida kerap kali mengantui dalam mimpi tidur ku di kamar pribadiku, deretan catatan sejak dulu kala yang kusimpan di rak buku ku, mengajak kita semua untuk selalu menggunakan cara berfikir kita dalam keberadaan nya.

lantas bagaimana cara nya, ya tentu berusaha untuk selalu memikirkan segala sesuatu dalam diri ini dan diluar diri ini. lagi-lagi diri adalah realitas yang tak pernah berhenti untuk terus menerus di lakukan pemaknaan ulang.

apa untung nya itu semua dilakukan, yang paling kentara adalah gerak untuk terus maju dan tanpa berhenti di satu titik, mudah-mudahan kita tak rela menjadi bagian dari titik orang lain, namun menjadi titik itu sendiri.

lelah memang kawan harus menjadi budak dari titik orang lain dan tanpa makna juga tujuan nyata, aku hidup di kota besar hanya ingin mencari sesuatu yang baru, membaca kemudian melegendakan sesuatu. seperti kita pahami dari jalaluddin rumi.

tokoh sufi satu ini, terus terang memang belum ada penelitian khusus, namun yang kukenal dari kejauhan, semerbak gerak cinta yang di miliki jalaludin rumi, semua nya berakhir pada hakikat diri yang utuh. langkah berikutnya adalah bersatu sambil menari dalam keutuhan jiwa dan dendangan suara bathin.

bisakah kita tebarkan rasa cinta itu pada khalayak ramai, humanisme barat salah satu jalan, sebagai langkah dalam mengharmoniskan daya pikir dan keinginan merubah. tokoh yang paling ku suka adalah pramoedya ananta toer, bapak kemanusiaan ini, sejak puluhan tahun tak henti-hentinya menyuarakan gerak humanisme atau kemanusiaan.

hubungan antara jalaludin dan pramoedya ananta toer terdapat dari cara memahami diri nya yang utuh dalam bingkai eksistensi, yang satu mengandalkan kekuatan bahasa bathin yang kedua mengandalkan proses gerak. dari itu semua kita dapat menarik kesimpulan,

yakni, cinta.., "aku rasakan gerak itu setiap saat, aku isap aroma wangi sejak pagi, dan aku juga tebarkan untuk mengukuhkan, jika kemudian kita masih ada...,"


feri wahyudin

anak bangsa






bayangkan seorang pekerja keras di sebuah media penerbitan