Rabu, 04 Juni 2008

BERMIMPI MENJADI PENULIS

BERMIMPI JADI PENULIS

Bayangkan apa jadinya jika sebuah mimpi terindah dalam hidup mu, terjelma seketika. apa yang ada dalam pikiran kita jika awan kelabu berubah cahaya amorfati dalam diri, dan apa jadinya teman jika ide cemerlang pikiran mu dirunut menjadi untaian kalimat penggerak sosial, politik, budaya dan diri sendiri. pertanyaan-pertanyaan ini memang tak harus di jawab, tak ada lembaran kertas dari segala ukuran bisa menampung .

Semerbak mimpi indah nya, di untai perkalimat, gagasan ditata di balik amorfati manusia hidup. ahh jangan lah terlalu menghiraukan nya, ini semua sebuah rekayasa biar kita berada dan mendekati mimpi indah kita. kenapa kemudian orang bisa bermimpi dan mendambakan mimpi indahnya. bayangkan di saat kita semua menelantangkan anggota tubuh sambil berharap untuk bisa menikmati kembali kehangatan mimpi indah nya.

lantas kenapa orang selalu bermimpi dan kenapa orang mendambagan mimpi terindah, boleh jadi mimpi dalam ukuran dialog internal hernowo adalah sebagian khayalan juga harapan tak kesampaian, artinya manusia selalu dihantui atas dasar perubahan dalam diri, yang patut di tindak lanjuti dengan perubahan eksistensi nya. akibat beban terlalu berat lalu kemudian kita semua medambakan kehangatan keindahan untuk segera terjelma. pada saat bersamaan diri disebut manusia dihadapkan pada keterbatasan diri, ingin menggapai gunung tinggi namun susah terjelma.

dilihat dari cara mengada nya manusia, mimpi menjadi sebuah keharusan, dalam berbagai literatur novel dan puisi kerap kali dijadikan sosok menjadi medan dan area perubahan. misalnya bingkai lukisan sosok perempuan dalam lukisan, "kita" sang penafsir juga pemilik selalu berusaha mendekatinya. ia ingin dalam hidup nya ada perubahan nyata dalam tingkatan eksistensi. coba lah kita lihat bagaimana manusia saat memaknai keberadaan nya selalu aja ada tantangan dan cobaan. hidup tidak ada cobaan seperti seduhan kopi tanpa gula, rasanya hambar meski masih bisa di minum.

begitu juga bermimpi menjadi penulis, literatur dan pengaturan tentang tata cara menulis, diterjemahkan sebuah kegiatan yang mudah namun sulit untuk dilakukan dalam tingkatan eksistensi. semestinya kita butuh amorfati, palu gendang yang bisa merubah sekaligus menjelmakan sebuah mimpi mu. apakah amorfati itu, seorang pemikir dari jerman mewanti-wanti untuk menggunakan amorfati manusia saat merunut mimpi-mimpi mu. apakah amorfati itu, semisal kesadaran diri untuk melakukan perubahan setelah melakukan dialog internal.

bermimpi menjadi penuis memang butuh palu gendang amorfati, saat kita semua ingin menjelmakan sebuah mimpi indah dalam hidup untuk menjadi penulis, amorfati kesadaran diri dengan perubahan dalam tingakatn eksistensi nya kerap kali mendorong untuk menulis setiap hari, menuangkan gagasan diri. amorfati dalam menulis semacam kebiasaan baik dalam menuliskan keluh kesah menjadi sebuah karya yag bermanfaat.

selamat anda akan menggapai mimpi indah mu..

feri wahyudin

anak bangsa