Senin, 24 Desember 2007

Ambiguitas Kematian

Ambiguitas Kematian,...


Saya melihat kata depan ambigu semacam sebuah bingkai pikiran manusia yang tak pernah bisa tembus, sketsa gambaran alam pikiran tak pernah tembus untuk bisa menggambarkan nya. padahal kalimat ini begitu dibutuhkan bagi kalimat sesudah nya. ambigu berarti pula, kawasan bebas hak milik juga bebas medan tafsir bagi siapa pun juuga yang mempunyai keinginan. ambigutas boleh jadi misteri yang tidak masuk akal. ambiguitas berarti pula misteri, sama misterinya dengan kematian, apa itu kematian, mengapa harus mati dan bagaimana kematian seharusnya.

Pertanyaan-pertanyaan ini mengingatkan ku kepada kebiasaan kita semua saat melakukan gambaran dan mendesain pada kebenaran juga keyakinan kita bersama. apakah kemudian kematian dianggap bagian dari berakhir segala aktifitas kemanusiaan kita semua, atau kematian juga perpindahan ke dunia yang lain dari biasanya.

Ambiguitas bersama kata kematian, diibaratkan dua belah matah uang dan sekaligus tak mempunyai makna dan asrtikulasi sedikitpun bagi keberlangsungan hidup manusia. bersama nya kerap kali di takut-takuti, kematian dianggap sebagai hari akhir bagi seluruh manusia dan kemudian tidak bisa melakukan segala aktiftas seharian. akibatnya manusia selalu dihantui dengan takdir kuasa yang bisa mengatur hidupnya.

Padahal menurut ku biar kita semua bisa di sebut manusia seutuhnya, kita berusaha untuk keluar dari kematian eksistensi, karena dengan itu kondisi yang paling menghawatirkan adalah kematian eksistensi, hidup manusia di dunia ini dalam posisi tidak mempunyai daya tawar dan pakem beraktifitas, tidak mudah beraktifitas, lalu kemudian kita semua colli ideologi.

Kondisi seperti ini sering kita temukan di area medan politik praktis, jual beli harga diri dan melantunkan kebohongan adalah dari cara mereka melakukan nya..










kata ini mulai dipakai banyak orang saat dilakukat riset kecil--kecilan tentang segala hal yang kita lihat, rasa dan fikirkan. ambiguitas berarti pula tak ada wilayah tafsir untuk melakukan penafsiran ulang terhadap kematian. ambigu berarti pula diam, tak pernah menjawab saat di berondong pertanyaan.

Jika kemudian kita semua tidak di beri kesempatan untuk berhadapan dengan kalimat ini, sang kuasa model apa, yang bisa berani untuk memberikan kesan terindah terhadap kematian.