Jumat, 07 November 2008

Domin Dalam Lukisan Pribadi

Domin Dalam Lukisan Pribadi

Di depan lukisan tangan di kamarnya sendiri, domino tak menemukan dirinya sendiri, setiap hari lukisan itu di lihat namun tak menemukan kenehan bahkan kejanggalan. Lukisan itu ingin membangunkan dan keluar dari kehidupan sehari-harinya, dimalam senja kerap kali membisikan domino untuk masuk agar menemukan cerita hidup berbeda. Ingin sekali domino berubah, dari hidup yang dianggap biasa-biasa saja. Domino selalu berdo a untuk perubahan, kata terdalam dalam bathin nya selalu menuntun jalan baru yang bisa membukakan arah jalan pulang kepada dirinya sendiri. Yang di rasakan domino jalan itu, rambu-rambu nya semakin hari tak kentara dan tak pernah memberikan petunjuk. Jadilah domino terdiam dan dianggap usaha berdoa nya dianggap sia-sia.

Dengan nada tidak berputus asa, usaha berdo a nya tak pernah padam, segudang masalah selalu menghiasi sisi kehidupan domin, hidup bagi dirinya terlihat segalanya memang begitu susah bagi domin, setiap hari selalu saja di rudung tumpukan masalah, bagaimana tidak dianggap sulit selain memikirkan bagaimana warga sekitar terserang penykit, domin juga sudah mulai kesulitan dalam mencari biaya makan. Bahkan dalam itungan jari domino harus meyelesaikan dengan sendirian. Bagi domino hidup adalah menyelesaiakan setumpuk masalah, saking sering nya dirinya menganggap bahwa hidup datar dan tak mempunyai masalah memang tidak mengasikkan. Sking biasanya, sesekali domino mencari maslah agar kemudian ia bisa kembali untuk berdo’a. setiap datang pagi, lantunan do’a untuk dirinya kerap kali di lantunkan. Namun masih saja di depan lukisan itu domino tak juga menemukan dirinya sendiri, meski usahanya kini sudah dianggap di atas rata-rata.

Lukisan hasil pembelian nya beberapa tahun lalu di emperan jalan kota besar di Indonesia negeri krisis ini, terus menerus mengajak domino untuk memasuki nya kawasan-kawasan asing di dalam goresan lukisan, garis merah bercampur warnah hitam membuat domino semakin tergiur untuk berusaha masuk, lukisan itu mengumbar sejumlah harapan bahkan kebahagiaan dalam menemukan dirinya sendiri. Sosok perempuan dalam lukisan di kamar domino membuat dirinya tertegun dan tertunduk dan berkata’ “aku ingin berjalan menapaki sisi menarik dalam hidup ku tebarkan rasa kemanusiaan sambil berkata kepada banyak warga jika kemudian kita masih punya harapan”. Hidup domino tidak mempunyai mimpi, domino hanya ingin keluar dari rasa jenuh yang selalu membosankan. Upaya yang telah dilakukan nya hingga kini belum juga terjelmakan, lukisan itu kini menjadi satu-satu nya barang pusaka yang sering mengajarkan mimpi.


Malam menjelang pagi di bulan februari domino telah asyik menikmati mimpi di dalam lukisan pribadinya, balut wajah perempuan sebagai ‘sosok’ telah membukakan harapan baru dalam perjalanan hidup domino. Setiap menjelang pagi, kini domino mempunyai kebiasaan baru, kerap kali merunut sejumlah mimpi-mimpi hidup di balik lukisan yang baru dimasuki nya. Saking asyik nya terkadang domino berjingkrak-jingkar mirip seorang bocah. Sepertinya domino baru saja mendapatkan rasa kebahagiaan mendalam. Sempat domino mempertanyakan akan lukisan ajaib di kamar nya, mengapa lukisan ajaib itu, bisa memberikan hal menarik terhadap dirinya sendiri. Namun kali ini domino tak ingin menjawab nya sekarang, karena khawatir kenikmatan dunia di balik lukisan hilang seketika.

Di dalam dunia lukisan pribadinya, domino merasakan aroma sejuk yang tak kan pernah di dapat hidup dibalik kamarnya, bunga senja terjejer dalam bingkaian kehangatan tak kan pernah di tukar kan domino dengan apa pun juga. Cahaya matahari memancarkan seluruh relung dan ruang lain, atas cahaya, jejak langkah meruntai juga menapaki arah jalan untuk kembali semakin terlihat jelas. Ada nada riang dan semangat luar biasa, saat domino berpangku sambil duduk termenung di lantai dasar beralaskan kehangatan. Kehangatan dengan goresan keindahan memberikan bukti jika kemudian hidup selalu ada harapan. Cahaya, tikar dan kehangatan membutakan jiwa kelabu domino, akhirnya bertapuk dalam dahan-dahan hijau pohon kehidupan, rasa kalut kebahagiaan seolah di raba seketika dan pergi dalam untaian kebersamaan.

Ia menoleh ke arah dari mana ia datang, bisakan ia kembali ke ruangan sebelumnya? Domino sekuat tenaga berlari kea rah dari mana ia datang, berlari dan terus berlari, ke arah lubang yang dilalui domino, nampak tujuan semakin menjauh, keinginan kuat untuk kembali telah mengalahkan rasa lelah dan lemas domino. Ternyata dirinya sudah berada di ruang yang jauh luar biasa, kini upaya nya semakin mendapat hasil. Domino pun menjatuhkan ke lubang yang dilalui nya, secara tiba-tiba angina kencang mengamini keinginan nya dan seketika terdengar kutukan pintu,

“Domino-domino kok jam segini belum juga bangun,….., bangun lah hari sudah siang, kau harus membantu ibu membereskan barang untuk di bawa ke pasar nanti…”

Seketika domino juga langsung menyahut, iya…., sambil meregangkan napas dalam dan mengingat perjalanan dalam dunia mimpi lukisan pribadinya, domino pun tak kuat menggambarkan kembali ruang aneh yang baru di rasakan,,,.,rasa pilu domino hidup dalam dunia mimpi lukisan hapus sudah dan susah kembali untuik keluar.

Domino kau masih tidur, kau tak akan membantu ibu mu bekerja dan mencari uang di pasar, ibu berharap kau relakan semuanya untuk seorang ibu nak… mendengar seruan ibu nya yang terus bertubi-tubi.


Domino kau tega membiarkan ibu mu bekerja sendirian….
Kau lah anak satu-satunya yang bisa mengerti semua ini domino…
Ibu mu, ingin kau juga belajar bagaimana seharusnya kita menjadi dirimu sendiri, namun kita saat ini terjepit kesusahan ekonomi domin…,

Domin seketika berteriak dan langsung ke luar kamar, sambil menyahut, ibu saya sudah bangun, apa yang bisa saya lakukan untuk mu ibu,..
Tidak ada, domin kau harus keluar dari mimpi mu dalam lukisan,..kita harus berjalan seperti biasanya, seperti kau inginkan domin semakin banyak persoalan dalam hidup, boleh jadi kita semakin dapat mengerti apa sebenarnya harus kita lakukan…
Ibu tahu domin, kita memang takan pernah tau apa yang akan terjadi didepan nanti, namun kita mempunyai kemampuan untuk meraba dan merasakan gejala masa depan itu…,

Percaya atau tidak domin ini semua adalah bagian dari takdir yang kita bikin semua, kau tentu akan menolak apa yang ada dalam pikiran ibu mu tentang takdir, tapi domin, kita semua punya kekuatan dalam menggambarkan nya..,

Ah ibu, lagi-lagi banyak ngomong,,
Mana pekerjaan ku pagi ini,,.bawa lah beras ketan hitam di gudang belakang, serahkan ke seluruh masyarakat di desa margaluyu, katanya mereka sudah dua hari tidak bisa makan. Memang ibu tau dari mana, kalau mereka kini sudah tidak bisa makan lagi,,. Kau jangan banyak tanya, sekarang kau harus pergi, tapi ibu, bukan kah mereka akan merasa terhina atas kehendak mu. Ibu juga tak tahu, tapi memang betul kok mereka sudah tidak bisa makan, benar, benar kok…,

Tak lama kemudian satu genggam literan beras merah, langsung di bawa domin, tak berfikir panjang domine lalu menyisir sisi jalan pelosok kampung margaluyu beberapa meter dari rumah tempat tinggal bersama ibunya, sesekali domin suka berharap, bisa kembali masuk ke ruang dan hidup di balik lukisan. namun domin tau diri jika itu tak lagi mungkin terjadi.

Kini setiap kali domin akan tidur, dirinya sering membayangkan suasana indah dalam dunia mimpi, membayangkan dan berhkayal goresan keindahan kerap kali menyelimuti dalam benak dan otak domin. Sejak kejdian itu, kini domin terlihat agak berbeda, ibu nya sering meratap keanehan, selain sering ngomong sendirian, domin juga suka melentangkan badan di hadapan lukisan perempuan tersebut. Pada suatu hari saat domin terbangun dalam tidurnya, matanya terlihat terbelalak, sambil berada di ranjang tidurnya, suara nya keluar meraung, domin lagi berharap mimpi hidup jadi kenyataan. Beberapa kali di lihat saat bangun tidur lukisan itu tak juga memancarkan cahaya perubahan, dan seolah olah ia tak ingin mengajak lagi domin untuk pergi bersamanya.

Tengah malam, saat hujan deras mengguyur kampong halaman domin, seketika lukisan itu bergerak, dibawah bayang-bayang cahaya lampu cempor kamar domin, sosok perempuan melambaikan tangan dan mengajak domin untuk pergi. Dari sinar cahaya dua belah mata, terlihat sayu, aroma sejuk tercium dari kulit nan putih, sesekali terdengar bisikan perihal ajakan untuk bermain ke kebun mimpi hidup perempuan. Sehelai demi sehelai kain kapan yang menempel di bahu dan badan bagian atas perempaun itu jatuh seketika, desak napas rindu dan cinta nya mulai terlihat. Namun domin tak bereaksi, ia hanya melihat. Lalu bertanya siapa kah perempuan malam yang dating dari lukisan kamar nya tersebut.

Pertanyaan domin tak terjawab, tak berpikir panjang domin lalu melangkah dan mendekati perempuan, lalu terjadinya hubungan intim keduanya, beberapa menit suara indah keluar dari mulut domin saat merasakan kenikmatan yang luar biasa. Bersama nya domin kini tau pengetahuan tentang pesta, alat pital, alat seks dan kondom. Di meja kamar nya, terlihat berjejeran kondom dan alat seks lain nya.

Tak disangka-sangka ibu nya, mengetahui kebiasaan mengoleksi barang antik, ibu nya bertutur, domin kau sudah besar, ibu tau kau punya mimpi dalam hidup, kau juga mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, kini kau hatus hati-hati, karena ibu sangat menyayangi mud an tak ingin kehilangan mu….

Domin kembali bangun dalam tidur nya, dan melihat cahaya senja masuk ke kamar, domin lalu loncat, karena baginya cahaya senja membuat dirinya berada dalam hidup dalam harapan, senja itu membuat nya semangat jika kemudian kita akan menemukan apa yang ada dalam mimpi ku. Senja membuat dan akan merubah hidup yang membosankan. Saat menapaki dari mana asal cahaya senja, seketika terlihat mayat bergentayangan dan mayat korban pembunuhan tidak satu, domin berfikir lalu menanyakan kenapa ini mudah terjadi dan kemana rasa bersalah manusia, kematian, ya kematian, kenapa terlalu mudah orang untuk mengahasbisi nyawa orang lain.

Malam itu tentu mebuat kaget bagi domin, satu minggu terakhir saat kelaur dari mimpi bersama lukisan perempuan pribadinya, seakan domine berada dalam dunia serba aneh. Kekerasan menjadi bayangan mimpi dan indah. Jika kemudian jadinya hidup, disini ingin sekali domine kembali berada dalam dunia mimpi lukisan tersebut. Namun hal itu di pikirnya tak mungkin terjadi…,

Domin Dalam Lukisan Pribadi

Domin Dalam Lukisan Pribadi

Di depan lukisan tangan di kamarnya sendiri, domino tak menemukan dirinya sendiri, setiap hari lukisan itu di lihat namun tak menemukan kenehan bahkan kejanggalan. Lukisan itu ingin membangunkan dan keluar dari kehidupan sehari-harinya, dimalam senja kerap kali membisikan domino untuk masuk agar menemukan cerita hidup berbeda. Ingin sekali domino berubah, dari hidup yang dianggap biasa-biasa saja. Domino selalu berdo a untuk perubahan, kata terdalam dalam bathin nya selalu menuntun jalan baru yang bisa membukakan arah jalan pulang kepada dirinya sendiri. Yang di rasakan domino jalan itu, rambu-rambu nya semakin hari tak kentara dan tak pernah memberikan petunjuk. Jadilah domino terdiam dan dianggap usaha berdoa nya dianggap sia-sia.

Dengan nada tidak berputus asa, usaha berdo a nya tak pernah padam, segudang masalah selalu menghiasi sisi kehidupan domin, hidup bagi dirinya terlihat segalanya memang begitu susah bagi domin, setiap hari selalu saja di rudung tumpukan masalah, bagaimana tidak dianggap sulit selain memikirkan bagaimana warga sekitar terserang penykit, domin juga sudah mulai kesulitan dalam mencari biaya makan. Bahkan dalam itungan jari domino harus meyelesaikan dengan sendirian. Bagi domino hidup adalah menyelesaiakan setumpuk masalah, saking sering nya dirinya menganggap bahwa hidup datar dan tak mempunyai masalah memang tidak mengasikkan. Sking biasanya, sesekali domino mencari maslah agar kemudian ia bisa kembali untuk berdo’a. setiap datang pagi, lantunan do’a untuk dirinya kerap kali di lantunkan. Namun masih saja di depan lukisan itu domino tak juga menemukan dirinya sendiri, meski usahanya kini sudah dianggap di atas rata-rata.

Lukisan hasil pembelian nya beberapa tahun lalu di emperan jalan kota besar di Indonesia negeri krisis ini, terus menerus mengajak domino untuk memasuki nya kawasan-kawasan asing di dalam goresan lukisan, garis merah bercampur warnah hitam membuat domino semakin tergiur untuk berusaha masuk, lukisan itu mengumbar sejumlah harapan bahkan kebahagiaan dalam menemukan dirinya sendiri. Sosok perempuan dalam lukisan di kamar domino membuat dirinya tertegun dan tertunduk dan berkata’ “aku ingin berjalan menapaki sisi menarik dalam hidup ku tebarkan rasa kemanusiaan sambil berkata kepada banyak warga jika kemudian kita masih punya harapan”. Hidup domino tidak mempunyai mimpi, domino hanya ingin keluar dari rasa jenuh yang selalu membosankan. Upaya yang telah dilakukan nya hingga kini belum juga terjelmakan, lukisan itu kini menjadi satu-satu nya barang pusaka yang sering mengajarkan mimpi.


Malam menjelang pagi di bulan februari domino telah asyik menikmati mimpi di dalam lukisan pribadinya, balut wajah perempuan sebagai ‘sosok’ telah membukakan harapan baru dalam perjalanan hidup domino. Setiap menjelang pagi, kini domino mempunyai kebiasaan baru, kerap kali merunut sejumlah mimpi-mimpi hidup di balik lukisan yang baru dimasuki nya. Saking asyik nya terkadang domino berjingkrak-jingkar mirip seorang bocah. Sepertinya domino baru saja mendapatkan rasa kebahagiaan mendalam. Sempat domino mempertanyakan akan lukisan ajaib di kamar nya, mengapa lukisan ajaib itu, bisa memberikan hal menarik terhadap dirinya sendiri. Namun kali ini domino tak ingin menjawab nya sekarang, karena khawatir kenikmatan dunia di balik lukisan hilang seketika.

Di dalam dunia lukisan pribadinya, domino merasakan aroma sejuk yang tak kan pernah di dapat hidup dibalik kamarnya, bunga senja terjejer dalam bingkaian kehangatan tak kan pernah di tukar kan domino dengan apa pun juga. Cahaya matahari memancarkan seluruh relung dan ruang lain, atas cahaya, jejak langkah meruntai juga menapaki arah jalan untuk kembali semakin terlihat jelas. Ada nada riang dan semangat luar biasa, saat domino berpangku sambil duduk termenung di lantai dasar beralaskan kehangatan. Kehangatan dengan goresan keindahan memberikan bukti jika kemudian hidup selalu ada harapan. Cahaya, tikar dan kehangatan membutakan jiwa kelabu domino, akhirnya bertapuk dalam dahan-dahan hijau pohon kehidupan, rasa kalut kebahagiaan seolah di raba seketika dan pergi dalam untaian kebersamaan.

Ia menoleh ke arah dari mana ia datang, bisakan ia kembali ke ruangan sebelumnya? Domino sekuat tenaga berlari kea rah dari mana ia datang, berlari dan terus berlari, ke arah lubang yang dilalui domino, nampak tujuan semakin menjauh, keinginan kuat untuk kembali telah mengalahkan rasa lelah dan lemas domino. Ternyata dirinya sudah berada di ruang yang jauh luar biasa, kini upaya nya semakin mendapat hasil. Domino pun menjatuhkan ke lubang yang dilalui nya, secara tiba-tiba angina kencang mengamini keinginan nya dan seketika terdengar kutukan pintu,

Domino-domino kok jam segini belum juga bangun,….., bangun lah hari sudah siang, kau harus membantu ibu membereskan barang untuk di bawa ke pasar nanti…”

Seketika domino juga langsung menyahut, iya…., sambil meregangkan napas dalam dan mengingat perjalanan dalam dunia mimpi lukisan pribadinya, domino pun tak kuat menggambarkan kembali ruang aneh yang baru di rasakan,,,.,rasa pilu domino hidup dalam dunia mimpi lukisan hapus sudah dan susah kembali untuik keluar.

Domino kau masih tidur, kau tak akan membantu ibu mu bekerja dan mencari uang di pasar, ibu berharap kau relakan semuanya untuk seorang ibu nak… mendengar seruan ibu nya yang terus bertubi-tubi.

Domino kau tega membiarkan ibu mu bekerja sendirian….

Kau lah anak satu-satunya yang bisa mengerti semua ini domino…

Ibu mu, ingin kau juga belajar bagaimana seharusnya kita menjadi dirimu sendiri, namun kita saat ini terjepit kesusahan ekonomi domin…,

Domin seketika berteriak dan langsung ke luar kamar, sambil menyahut, ibu saya sudah bangun, apa yang bisa saya lakukan untuk mu ibu,..

Tidak ada, domin kau harus keluar dari mimpi mu dalam lukisan,..kita harus berjalan seperti biasanya, seperti kau inginkan domin semakin banyak persoalan dalam hidup, boleh jadi kita semakin dapat mengerti apa sebenarnya harus kita lakukan…

Ibu tahu domin, kita memang takan pernah tau apa yang akan terjadi didepan nanti, namun kita mempunyai kemampuan untuk meraba dan merasakan gejala masa depan itu…,

Percaya atau tidak domin ini semua adalah bagian dari takdir yang kita bikin semua, kau tentu akan menolak apa yang ada dalam pikiran ibu mu tentang takdir, tapi domin, kita semua punya kekuatan dalam menggambarkan nya..,

Ah ibu, lagi-lagi banyak ngomong,,

Mana pekerjaan ku pagi ini,,.bawa lah beras ketan hitam di gudang belakang, serahkan ke seluruh masyarakat di desa margaluyu, katanya mereka sudah dua hari tidak bisa makan. Memang ibu tau dari mana, kalau mereka kini sudah tidak bisa makan lagi,,. Kau jangan banyak tanya, sekarang kau harus pergi, tapi ibu, bukan kah mereka akan merasa terhina atas kehendak mu. Ibu juga tak tahu, tapi memang betul kok mereka sudah tidak bisa makan, benar, benar kok…,

Tak lama kemudian satu genggam literan beras merah, langsung di bawa domin, tak berfikir panjang domine lalu menyisir sisi jalan pelosok kampung margaluyu beberapa meter dari rumah tempat tinggal bersama ibunya, sesekali domin suka berharap, bisa kembali masuk ke ruang dan hidup di balik lukisan. namun domin tau diri jika itu tak lagi mungkin terjadi.

Kini setiap kali domin akan tidur, dirinya sering membayangkan suasana indah dalam dunia mimpi, membayangkan dan berhkayal goresan keindahan kerap kali menyelimuti dalam benak dan otak domin. Sejak kejdian itu, kini domin terlihat agak berbeda, ibu nya sering meratap keanehan, selain sering ngomong sendirian, domin juga suka melentangkan badan di hadapan lukisan perempuan tersebut. Pada suatu hari saat domin terbangun dalam tidurnya, matanya terlihat terbelalak, sambil berada di ranjang tidurnya, suara nya keluar meraung, domin lagi berharap mimpi hidup jadi kenyataan. Beberapa kali di lihat saat bangun tidur lukisan itu tak juga memancarkan cahaya perubahan, dan seolah olah ia tak ingin mengajak lagi domin untuk pergi bersamanya.

Tengah malam, saat hujan deras mengguyur kampong halaman domin, seketika lukisan itu bergerak, dibawah bayang-bayang cahaya lampu cempor kamar domin, sosok perempuan melambaikan tangan dan mengajak domin untuk pergi. Dari sinar cahaya dua belah mata, terlihat sayu, aroma sejuk tercium dari kulit nan putih, sesekali terdengar bisikan perihal ajakan untuk bermain ke kebun mimpi hidup perempuan. Sehelai demi sehelai kain kapan yang menempel di bahu dan badan bagian atas perempaun itu jatuh seketika, desak napas rindu dan cinta nya mulai terlihat. Namun domin tak bereaksi, ia hanya melihat. Lalu bertanya siapa kah perempuan malam yang dating dari lukisan kamar nya tersebut.

Pertanyaan domin tak terjawab, tak berpikir panjang domin lalu melangkah dan mendekati perempuan, lalu terjadinya hubungan intim keduanya, beberapa menit suara indah keluar dari mulut domin saat merasakan kenikmatan yang luar biasa. Bersama nya domin kini tau pengetahuan tentang pesta, alat pital, alat seks dan kondom. Di meja kamar nya, terlihat berjejeran kondom dan alat seks lain nya.

Tak disangka-sangka ibu nya, mengetahui kebiasaan mengoleksi barang antik, ibu nya bertutur, domin kau sudah besar, ibu tau kau punya mimpi dalam hidup, kau juga mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, kini kau hatus hati-hati, karena ibu sangat menyayangi mud an tak ingin kehilangan mu….

Domin kembali bangun dalam tidur nya, dan melihat cahaya senja masuk ke kamar, domin lalu loncat, karena baginya cahaya senja membuat dirinya berada dalam hidup dalam harapan, senja itu membuat nya semangat jika kemudian kita akan menemukan apa yang ada dalam mimpi ku. Senja membuat dan akan merubah hidup yang membosankan. Saat menapaki dari mana asal cahaya senja, seketika terlihat mayat bergentayangan dan mayat korban pembunuhan tidak satu, domin berfikir lalu menanyakan kenapa ini mudah terjadi dan kemana rasa bersalah manusia, kematian, ya kematian, kenapa terlalu mudah orang untuk mengahasbisi nyawa orang lain.

Malam itu tentu mebuat kaget bagi domin, satu minggu terakhir saat kelaur dari mimpi bersama lukisan perempuan pribadinya, seakan domine berada dalam dunia serba aneh. Kekerasan menjadi bayangan mimpi dan indah. Jika kemudian jadinya hidup, disini ingin sekali domine kembali berada dalam dunia mimpi lukisan tersebut. Namun hal itu di pikirnya tak mungkin terjadi…,


Feri Wahyudin


november 2008